Senin, 24 Juni 2013

Demokrasi

Saat ini, demokrasi telah berkembang di hampir seluruh dunia. Anggapan bahwa demokrasi hanyalah merupakan benda antik khas barat yang tidak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik dinegara lain, tidak menemukan pembenarannya. Kemudian, kenapa demokrasi mampu menjadi sebuah sistem yang begitu menarik bagi para ilmuwan politik untuk dikaji dan terus dikembangkan.

Demokrasi menempati posisi vital dalam kaitannya pembagian kekuasaan dalam suatu negara (umumnya berdasarkan konsep dan prinsip trias politica) dengan kekuasaan negara yang diperoleh dari rakyat juga harus digunakan untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.
Demokrasi kontemporer di Indonesia selalu memfokuskan diri pada issu sekitar perimbangan kekuatan antara negara dan masyarakat, isu representasi dalam pemerintahan, dan yang terakhir mengenai peran partai-partai politik dan perpecahannya. Sangat sedikit perhatian untuk tidak mengatakan tidak ada sama sekali diberikan kepada isu mengenai bagaimana teknologi berperan dalam proses demokratisasi. Sebaliknya, para ahli teknologi kita jarang sekali melihat signifikasi aspek-aspek sosial politik dalam proses pengembangan teknologi sehingga tidak jarang menimbulkan diskrepansi antara teknologi yang dikembangkan dengan realitas sosial politik.
Ada dua alasan diperlukannya suatu pemahaman yang baik tentang keterkaitan antara demokrasi dan teknologi. Pertama adalah bahwa sistem demokrasi yang baik pada situasi tertentu akan sangat tergantung pada teknologi. Sebagai contoh adalah teknologi telekomunikasi yang digunakan dalam proses penyebaran berita-berita politik yang merupakah hak setiap warga negara. Atau misalnya teknologi komputasi yang digunakan dalam proses penghitungan suara dalam pemilihan umum. Peran teknologi menjadi penting ketika kita menyadari bahwa sistem demokrasi yang baik dapat dimanipulasi oleh pihak-pihak yang berkepentingan melalui penguasaan teknologi tersebut.

Demokratisasi Teknologi
Isu demokratisasi dalam teknologi dapat dilihat dalam konteks proses kebijakan. Seperti telah disebutkan sebelumnya, perkembangan teknologi sedikit banyak bergantung pada kebijakan pemerintah. Dalam konteks ini, pengembangan teknologi adalah political statement dalam arti kata bahwa teknologi merupakan representasi kepentingan-kepentingan politis. Hal ini jelas terbukti pada kebijakan teknologi di beberapa negara di mana perkembangan teknologi sangat tergantung pada keputusan politik pemerintah untuk mencapai political ends tertentu atas negara lain.
Proyek pengembangan teknologi dirgantara di era Habibie adalah contoh kasus yang sangat kontekstual. Pengembangan teknologi canggih, khususnya industri dirgantara merupakan political statement untuk mengangkat citra Indonesia di mana internasional. Sebagai political statement, teknologi canggih yang dikembangkan sangat sarat dengan muatan-muatan politik yang sayangnya justru menjadikan proyek-proyek tersebut jauh dari realitas sosial ekonomi masyarakat.

MASALAH DEMOKRASI DI INDONESIA
Saat ini, demokrasi telah berkembang di hampir seluruh dunia. Anggapan bahwa demokrasi hanyalah merupakan benda antik khas barat yang tidak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik dinegara lain, tidak menemukan pembenarannya. Kemudian, kenapa demokrasi mampu menjadi sebuah sistem yang begitu menarik bagi para ilmuwan politik untuk dikaji dan terus dikembangkan.
Demokrasi menempati posisi vital dalam kaitannya pembagian kekuasaan dalam suatu negara (umumnya berdasarkan konsep dan prinsip trias politica) dengan kekuasaan negara yang diperoleh dari rakyat juga harus digunakan untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.
Demokrasi kontemporer di Indonesia selalu memfokuskan diri pada issu sekitar perimbangan kekuatan antara negara dan masyarakat, isu representasi dalam pemerintahan, dan yang terakhir mengenai peran partai-partai politik dan perpecahannya. Sangat sedikit perhatian untuk tidak mengatakan tidak ada sama sekali diberikan kepada isu mengenai bagaimana teknologi berperan dalam proses demokratisasi. Sebaliknya, para ahli teknologi kita jarang sekali melihat signifikasi aspek-aspek sosial politik dalam proses pengembangan teknologi sehingga tidak jarang menimbulkan diskrepansi antara teknologi yang dikembangkan dengan realitas sosial politik.